Kamis, 17 Juli 2014

Cerpen- " Caramu Yang Tak Ku Suka"

Caramu yang Tak Ku Suka

Rasa cinta ini padamu perlahan memudar,tak seindah dulu. Mungkin kamu yang lebih dulu menghapus rasa cintamu padaku dibandingkan aku. Dengan hadirnya dia sebagai sosok ornag ketiga diantara  kita,membuatku cukup terluka. Kau goreskan luka luka kecil namun dalam dihatiku. Entah orang macam apa aku ini,yang masih mampu mengucap doa-doa indah yang kupanjatkan untuk mereka saat ku tahu kamu berpaling dariku. Aku yang masih berlaku baik padamu yang seakan-akan tak terjadi apa-apa. Aku yang masih tersenyum padamu walaupun ku tahu kamu telah menyakitiku. Aku yang berusaha menyembunyikan lukaku serapih mungkin dengan senyuman yang selalu kuperlihatkan.
            Seharusnya aku tahu bahwa dari dulu hanya aku yang berjuang untuk mempertahankan sebuah status yang mungkin tak pernah berarti dimatamu. Kamu yang hanya diam tak bersuara dan memilih melangkah mundur,disaat aku yang berlari menuju arahmu dengan ribuan keringat yang menetes,yang pada akhirnya kita tidak pernah bertemu dalam suatu titik yang sama. Lelah  sekali bukan jadi aku?. Bisakah kau bayangkan betapa lelahnya jadi aku,yang harus meneguk kepahitan saat melihat kamu bersamanya?. Bisakah kamu bayangkan betapa lelahnya jadi aku yang harus selalu menggunakan topeng utuk menutupi luka yang kamu buat? Bisakah kau bayangkan betapa lelahnya  jadi aku yang harus menahan tangis?. Tentu tidak,karna kamu bukan perasa yang memahami perasaan orang lain. Bahkan kamu tak tahu aku disini begitu kesesakan atas luka yang mengikat diriku.
            Berusaha untuk melupakanmu selalu ku lakukan setiap waktu. Namun semakin ku berusaha,semakin sering kamu hadir kembali dihidupku. Entah apa yang pernah ku lakukan dulu,hingga membuatmu berpaling. Saat bersamamu aku memang menjadi wanita yang jutek,bahkan cuek. Tapi ketahuilah dibalik kecuekanku,aku menyimpan rasa cinta dan sayang seutuhnya hanya untukmu. Setiap kita bertengkar dulu aku memang diam,tak seperti wanita lain yang selalu memberimu kabar. Tapi ketahuilah,aku disini selalu menunggu kabarmu,menunggu ponselku bordering yang kuharapkan itu darimu. Aku sadar,aku tak sesempurna kekasihmu sekarang,bahkan tak seromantis kekasihmu. Tapi aku punya cara tersendiri untuk membuat orang yang aku cintai bahagia. Aku berbeda dari yang lain,aku lebih mengontrol perasaanku. Tapi sudahlah semuanya toh telah berlalu,tak ada yang bisa aku perbuat,kini aku sudah tak punya hak. Biarkan mereka bahagia diatas penderitaanku.
            Apakah kau tahu,saat kita kembali menjadi seorang teman,dan Saat kau mulai menceritakan tentang dia hati ini terasa begitu sesak? aku seperti kekurangan oksigen,berusaha mungkin untuk selalu memakai topeng yang selalu tersenyum. Aku yang selalu menangis,saat mengingat setiap hal tentangmu yang telah melukaiku. Jika kamu bilang aku bukan menjadi diriku sendiri yang harus selalu memakai topeng,bukan karna aku tak percaya diri. Tapi hanya sekedar ingin melindungi luka ini  agar tidak terlihat orang lain,biarkan hanya aku dan tuhan yang megetahui-Nya.

            Awalnya aku tak pernah berharap karma itu datang pada kalian berdua. Tapi seiring berjalan-Nya waktu,lukaku semakin parah. Kalian berdua yang sekarang mulai blak-blakan bermesraan didepan mataku,yang tak pernah berfikir sebentar saja bahwa aku-pun disini terluka. Hingga buliran air mata ini berjatuhan,dan berdoa agar kalian mendapatkan karma,setidaknya kalian bisa merasakan apa yang aku alami. Aku begitu terluka seperti saat ini,bukan karna rasa cinta dan sayangku yang begitu besar,ini bukan soal rasa. Tapi ini soal caramu yang begitu menyakitkan untuk menyatakan bahwa kamu tak ada rasa lagi padaku,caramu yang begitu tak masuk akal dan begitu diluar nalar manusia.



created by me (Siti RatnaDilla .S)

Cerpen "Rasa Itu Masih Sama"

Rasa Itu Masih Sama

Berjalan-Nya  waktu aku dan dia di pertemukan lagi dalam beberapa peristiwa. Dia mulai menyapaku di jejaring social. Semenjak itu kami aktif berkomunikasi lagi,berbagi cerita tanpa membahas luka yang pernah ia beri padaku. Dia bercerita tentang kekasih barunya,tanpa berfikir kalau aku yang mendengarnya terluka. Aku harus meneguk kepahitan saat Melihat mereka bermesraan. Tapi Dia juga bercerita tentang renggangnya hubungan dia dan hadirnya beberapa sosok diantara mereka. Entah apa yang harus aku lakukan,tapi aku merasa senang saat mendengarnya. Hari demi hari hubungan aku dan dia semakin dekat,walau aku tahu dia masih bersama kekasihnya. Bahkan tak jarang dia mengucap kata sayang padaku.
            Aku dilema dengan perasaan yang selalu menghantuiku. Yang terkadang hadir dan pergi tanpa memberikan kejelasan yang pasti. Tapi aku tak mau bersikap gegabah bahwa menganggap perasaan ini adalah perasaan cinta. Aku tak mau terluka untuk kedua kalinya dengan orang yang sama. Aku biarkan rasa ini beterbangan sesukanya,aku hanya ingin menganggap rasa ini hanya sebagai rasa sayang ke seorang teman..
            Namun,sapaan-Nya melalui pesan singkat dan telepon kini semakin mesra. Aku hanya mencoba bersikap biasa saja. Karna aku ingat bahwa dia masih milik orang lain. Tapi terkadang dirinya membuatku bingung,membuatku bertanya Tanya saat dia menghilang tak memberiku kabar,dan sikapnya yang bisa berubah menjadi dingin hanya dalam waktu satu jam. Namun dengan menghilangan-Nya dia membuatku dilanda rindu. Aku takut rasa cinta itu hadir kembali…
Dan Nyatanya rasa itu masih sama,rasa yang pernah hadir saat aku kenal dirimu pertama kali. Jantungku yang mulai berdegup kencang saat melihatmu,bahkan mendengar suaramu. Apakah rasa cinta ini masih ada untukmu? Apakah ukiran namamu dihatiku masih begitu membekas? Sehingga aku belum mampu menghapus segala hal tentangmu. Atau mungkin dirimu sudah terlanjur menjadi racun yang sudah menyebar di tubuh ini dan menyatu di dalam kehidupanku?-jika memang iya,kemana aku harus mencari obat penawar racun-Nya?

             


created by me (Siti RatnaDilla .S)


apa yang aku tulis belum tentu itu aku!

jika ingin mencopas,setakan alamat blog ini :)