Caramu
yang Tak Ku Suka
Rasa cinta ini padamu perlahan memudar,tak seindah dulu.
Mungkin kamu yang lebih dulu menghapus rasa cintamu padaku dibandingkan aku.
Dengan hadirnya dia sebagai sosok ornag ketiga diantara kita,membuatku cukup terluka. Kau goreskan
luka luka kecil namun dalam dihatiku. Entah orang macam apa aku ini,yang masih
mampu mengucap doa-doa indah yang kupanjatkan untuk mereka saat ku tahu kamu
berpaling dariku. Aku yang masih berlaku baik padamu yang seakan-akan tak
terjadi apa-apa. Aku yang masih tersenyum padamu walaupun ku tahu kamu telah
menyakitiku. Aku yang berusaha menyembunyikan lukaku serapih mungkin dengan
senyuman yang selalu kuperlihatkan.
Seharusnya aku tahu bahwa dari dulu
hanya aku yang berjuang untuk mempertahankan sebuah status yang mungkin tak
pernah berarti dimatamu. Kamu yang hanya diam tak bersuara dan memilih
melangkah mundur,disaat aku yang berlari menuju arahmu dengan ribuan keringat
yang menetes,yang pada akhirnya kita tidak pernah bertemu dalam suatu titik yang
sama. Lelah sekali bukan jadi aku?.
Bisakah kau bayangkan betapa lelahnya jadi aku,yang harus meneguk kepahitan
saat melihat kamu bersamanya?. Bisakah kamu bayangkan betapa lelahnya jadi aku
yang harus selalu menggunakan topeng utuk menutupi luka yang kamu buat? Bisakah
kau bayangkan betapa lelahnya jadi aku
yang harus menahan tangis?. Tentu tidak,karna kamu bukan perasa yang memahami
perasaan orang lain. Bahkan kamu tak tahu aku disini begitu kesesakan atas luka
yang mengikat diriku.
Berusaha untuk melupakanmu selalu ku
lakukan setiap waktu. Namun semakin ku berusaha,semakin sering kamu hadir
kembali dihidupku. Entah apa yang pernah ku lakukan dulu,hingga membuatmu
berpaling. Saat bersamamu aku memang menjadi wanita yang jutek,bahkan cuek.
Tapi ketahuilah dibalik kecuekanku,aku menyimpan rasa cinta dan sayang
seutuhnya hanya untukmu. Setiap kita bertengkar dulu aku memang diam,tak
seperti wanita lain yang selalu memberimu kabar. Tapi ketahuilah,aku disini
selalu menunggu kabarmu,menunggu ponselku bordering yang kuharapkan itu darimu.
Aku sadar,aku tak sesempurna kekasihmu sekarang,bahkan tak seromantis
kekasihmu. Tapi aku punya cara tersendiri untuk membuat orang yang aku cintai
bahagia. Aku berbeda dari yang lain,aku lebih mengontrol perasaanku. Tapi
sudahlah semuanya toh telah berlalu,tak ada yang bisa aku perbuat,kini aku
sudah tak punya hak. Biarkan mereka bahagia diatas penderitaanku.
Apakah kau tahu,saat kita kembali
menjadi seorang teman,dan Saat kau mulai menceritakan tentang dia hati ini terasa
begitu sesak? aku seperti kekurangan oksigen,berusaha mungkin untuk selalu
memakai topeng yang selalu tersenyum. Aku yang selalu menangis,saat mengingat
setiap hal tentangmu yang telah melukaiku. Jika kamu bilang aku bukan menjadi
diriku sendiri yang harus selalu memakai topeng,bukan karna aku tak percaya
diri. Tapi hanya sekedar ingin melindungi luka ini agar tidak terlihat orang lain,biarkan hanya
aku dan tuhan yang megetahui-Nya.
Awalnya aku tak pernah berharap
karma itu datang pada kalian berdua. Tapi seiring berjalan-Nya waktu,lukaku
semakin parah. Kalian berdua yang sekarang mulai blak-blakan bermesraan didepan
mataku,yang tak pernah berfikir sebentar saja bahwa aku-pun disini terluka.
Hingga buliran air mata ini berjatuhan,dan berdoa agar kalian mendapatkan
karma,setidaknya kalian bisa merasakan apa yang aku alami. Aku begitu terluka
seperti saat ini,bukan karna rasa cinta dan sayangku yang begitu besar,ini
bukan soal rasa. Tapi ini soal caramu yang begitu menyakitkan untuk menyatakan
bahwa kamu tak ada rasa lagi padaku,caramu yang begitu tak masuk akal dan
begitu diluar nalar manusia.
created by me (Siti RatnaDilla .S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar